Pukul 07.30 WIB, si Ani siap berangkat ke kantor. Hari-hari sebelumnya, ia berkrudung sedikit lebar. Tapi pagi ini ia berbeda, sedikit berbeda. Krudungnya sedikit bercorak, lebih tepatnya merah muda kalem bercorak-corak. Krudung baru katanya. Dililit-lilit tak jelas. Entah kenapa dia ini, bunga-bunga euphorbia di seberang jendela, jelas tak tahu menahu penyebab tuannya sedikit berbeda. Yang jelas, krudungnya mengalami peningkatan.
Ia tak sadar jika sedari tadi ada yang memperhatikan tingkah ngga jelasnya. Setelah rapi, ia pun bergegas memakai kaos kaki. "Ngapain Mbak?", celetuk dari teman yang memperhatikannya. "Pakai kaos kaki", jawab si Ani datar. "Ooh.. masih pakai kaos kaki juga ya?", tanya temannya sambil lalu. Tiba-tiba, deg.. Ani berpikir sebentar, seperti ada yang salah dengan pertanyaan itu. Bukan, bukan pertanyaannya yang salah. Tapi sepertinya dia yang salah hari ini. Sadar akan perubahannya yang salah itu, ia pun beringsut, memandangi teman yang kini sedang mengerjakan tugas bahasa Arab. Lalu ia perbaiki kerudungnya pagi itu. Sedikit berkaca-kaca memang. Sedikit.
"Tuhan..", ucapnya dalam hati, "terimakasih telah kau kirimkan teman-teman yang baik, yang mengingatkan saat lupa, yang menguatkan saat lemah, yang menegakkan saat hampir roboh."
Ain (teman Ani), tamparan pagi ini sama sekali tidak sakit kok. Terimakasih.
Kau,, seperti mentari, yang selalu menyinari. :-)
hiks... terharu... :D
BalasHapusAh, Suhu.. Masak iya terharu sambil ngakak.. :D
Hapus