Di dunia ini, apa
yang kita dapat, yang merasa kita miliki, atau yang kita punyai, semuanya hanyalah
titipan. Saya sepenuhnya menyadari hal tersebut secara teori. Namun saat
ditimpa kehilangan, ternyata memang hanya tinggal teori.
Padahal ini hanyalah
–hampir- kehilangan barang, lalu bagaimana nanti bila harus kehilangan
orang-orang terdekat. Apakah saya sudah siap? Jawabannya sekarang : jelas belum!
Sebelum apa yang -seolah- kita punyai; sebelum mereka yang –seolah-
kita miliki; pergi, atau kita yang perlahan mulai menua dan mati, alangkah
baiknya bila sebelum semua itu terjadi,
kita rawat dan kita jaga mereka, kita sayangi dan kita perhatikan mereka. Agar
saat mereka pergi, atau saat kita yang pergi, tidak ada rasa penyesalan karena
lalai atau karena kurangnya penjagaan sepenuh hati.
Sekian, mari kita
berhati-hati, apalagi yang kos nya di depan jalan raya. Pastikan kunci pintu
ketika pergi, sebagai usaha penjagaan terhadap apa yang- seolah- kita miliki.
*halaaah :D
Beneran lho,
ati-ati. J
hehehe...
BalasHapushehehe...
HapusAti-ati lhoh mbak... :)
BalasHapusMakasih, Nim..
Hapusuntung ajah aku gak khilangan hati'a umii...
BalasHapus#eh.. :p
hahahahhaa.... ckckcckk
jangan terlalau yakin.. eh?! wkwkwkwkw.. XD
Hapuswaktu dengar kret kret kretekk [adegan pintu dibuka pelan2]
BalasHapussyukurnya langsung ada yg peka..
tapi ga pake pekaes :D :D :D
iya,, klo ga ada yg peka, gue ga jadi sejahtera,, uppss.. XD
Hapusiyak masih ragu.... hahahaha..
BalasHapusmii,, tu kok temen SMA ku bisa mampir jd follower blog'a umii yak...
keren dah... hahahaha... :P
titipkan ke saya saja yang seolah-olah dimiliki itu...insyaAllah ketilep :D
BalasHapus