Kamis, 11 Oktober 2012

BALADA SKRIPSI (4)

Sidang dibuka dengan bacaan basmalah oleh kami berempat dan 5 penonton, saya diminta untuk membaca Alquran. Sudah menjadi keharusan di Prodi P.Matematika, untuk membaca Al-Qur’an sebelum sidang dimulai. Tujuannya selain agar hasil sidangnya barokah, juga untuk menguji kemampuan membaca Al Qur’an mahasiswa, kata Pak Taram. Pagi itu saya ditanya, bacaan terakhir sampai surat apa? Saya jawab sampai Al-A’raf habis. Kemudian saya diminta membaca surat Al-A’raf ayat 1-5. Selesai membaca, Pak Taram memberi pujian: “ Ya, bagus. Saya bangga dan akan sangat bahagia kalau semua mahasiswa saya bacaannya seperti mbak Tyas., terus belajar ya mbak,,” Alhamdulillah awal yang bagus, semangat untuk acara selanjutnya. :D
Saya diberi waktu 7 menit untuk presentasi, dan saya bawakan dengan sangat anggun, menurut saya. Sedangkan menurut teman-teman saya, presentasi saya sangat kemayu. Kalau versi Pak Parman, presentasi saya sangat bersemangat. Setuju sama Bapak aja. :D

Sidang berjalan sangat santai, tidak ada bentakan, maupun kata-kata kasar yang men-down-kan atau menyudutkan saya seperti yang saya lihat pada teman-teman saya terdahulu. Beliau berdua bukan termasuk penguji yang killer, tapi penguji yang super duper teliti. Salah satu huruf aja lho, tahu! Sampai pada saat saya mempertahankan hasil skripsi saya, saya baru sadar ternyata ada kesalahan yang lumayan fatal dalam perhitungan saya.
Ekspresi saat ditunjukkan letak kesalahan saya

Dan kesalahan itu ditemukan oleh dosen Penguji 1. Pak Taram. Waah saat itu,, saya agak khawatir. Dengan lapang, saya mengakui kesalahan itu, dan dalam hati saya ikhlas bila harus mengulang untuk sidang. Kesalahan Cuma satu itu, tapi ya itu, agak berat. Sidang masih terus dilanjutkan sampai tuntas. Masih berupa advice dan solusi dari Pak Taram.  
Tiba giliran Penguji 2. Pak Paryan bertanya dengan bahasa Inggris. Dan saya harus menjawab dengan bahasa Inggris pula. Pertanyaan beliau kurang lebih tentang alasan saya mengambil judul, bagaimana hasil tersebut bisa di dapat, bagaimana bila nanti menjadi guru, cita-cita pengen jadi apa, dan bagaimana bersikap sebagai guru. Susah payah saya jawab dengan bahasa Inggris, dengan grammer yang menurut saya hancur. Tapi bermodal nekat dan PeDe, saya gunakan vocab yang saya tahu dan saya dapatkan dari tempat kursus. :D. Hasilnya.. adem.. ketika Pak Paryan membalas semua argumen saya hanya dengan satu kata : excellent!!. :D
Pak Paryan menyudahi pertanyaan beliau. Giliran Pak Taram yang bertanya dengan menggunakan bahasa Arab. Pernah saya berpikir, ini sidang anak matematika atau anak bahasa sih?! :D
Beruntung bahasa Arab dari Pak Taram masih bisa saya cerna. Salah satunya beliau memberi petuah dalam bahasa Arab dan menyuruh saya untuk menerjemahakan ke dalam bahasa Indonesia. Yang isinya kurang lebih :
“Apabila berlalu hari, tetapi tidak ada –hal manfaat- yang kita dapatkan, lalu buat apa –kita hidup- ?” 

Dan ditutup masih dengan nasihat beliau,”Ingat ya.. Khoirunnas..?? –Beliau berisyarat bertanya apa lanjutannya- “...Anfa’uhum linnas”
Cukup, Pak Parman meminta saya dan teman-teman menunggu di  luar untuk mendiskusikan hasil sidang saya bersama dua penguji tersebut. Ffiiuh.. alhamdulillah lega. Teman-teman memberi selamat, dan dukungan untuk lulus. Ada pula yang khawatir menenangkan. Hey!! I am fine. Okey. :D  Saya benar-benar siap bila keputusannya saya harus mengulang.

Hampir setengah jam, biasanya tidak selama ini. akhirnya sayapun dipanggil. Pak Parman menanyai saya tentang bagaimana perasaan saya, gugup tidak, siap menerima semua keputusan tidak, dan saya jawab, “Siiap Pak. InsyaAlloh.” Pak Parman lalu mengumumkan, “Ya, dari hasil keputusan kami, Saudari Tyas, kami putuskan tidak ...*jeda lama*...  mengulang, *nyeeesss* sehingga segera siapkan revisi dan lain-lainnya. Anda lulus dengan nilai A *apppaaahgg???*  meskipun tadi ada kesalahan perhitungan, tapi kami melihat banyak kelebihan *jiaahh bapak, bikin saya nge-fly :D* dari kemampuan membaca Alquran, bahasa Inggris, bahasa Arab dan semangat yang tinggi. Kami memutuskan kesalahan tersebut tidak terlalu mempengaruhi asal nanti segera diperbaiki sesuai dengan apa yang kami benarkan tadi.” Huuaaa.. rasanya waktu itu pengen lompat-lompat, tapi di depan bapak-bapak, saya mencoba tetap kalem. :D
Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.. Berkah ramadan.. (kata teman-teman). Sakit saya tiba-tiba hilang. Saya senang, bapak-bapak senang, orang tua senang, saudara, sahabat juga senang. Okey mari banyak bersyukur dan kita makan ice cream,, *ups puasa. :D

_The End_

2 komentar:

  1. huuaaaa,.,. Jujurr bebebbb kali ini di balada ke #4 ini saia Terharuuuu :(( :((:((:((,., inget bagaimana my Pendadaran :-|,. dan bagaimana melangkah lagi,., memang nek dipikir simple just tulisan dengan kata #Skripsi. tapi setiap lembarnya ternyata banyak cerita,., #LikeMe.,.huhuhuu
    tiap person ada episodenya masing2 ma ni #skripsii,.Tetep semangat mencari bintang terbesar,. hahaha #senyumLebar :D:D:D

    BalasHapus