Jumat, 17 Juni 2011

C.I.N.T.A



Cinta, cinta dan cinta. Topik yang satu ini memang selalu hangat untuk dibicarakan. Dari anak SD sampai kakek-nenek yang giginya tinggal dua. Meskipun sama temanya, belum tentu akan sama kisahnya. Ada bahagia, manis, lucu, seru, bahkan mungkin duka. Kata Tie Pat Kay, ‘’Cinta itu, penderitaannya tiada akhir’’. Wew.. mungkin ada yang menjawab benar dalam hati. J
Bagi yang pernah merasakan cinta, dia akan mempunyai tanda-tanda dan cerita khusus perihal cintanya. Banyak orang beranggapan ketika cinta sedang mekar di kalbunya maka tahi ayam serasa coklat. Katanya lho.., faktanya siapa sih yang mau nyicipi cokelat merk tahi ayam?hyekzzz...
Ada juga ungkapan yang agak berlebihan. Kata mereka lagi, ‘’demi cinta, lautan api akan diseberangi, gunung-gunung akan didaki, sawah-sawah dipaculi, bahkan alun-alun disaponi’’. Hehehe..ada-ada saja.
Lagi-lagi ini kata mereka yang sudah dilanda cinta. Ada beberapa tanda pada seseorang yang sedang dilanda cinta atau mungkin masih sekedar jatuh cinta.,hehehe... Diantaranya: Gencar melakukan PDKT alias pendekatan. Mengambil hati orang yang dicintai dengan memberi perhatian berlebih. Melaksanakan apapun yang diminta oleh sang pujaan. Sering menyebut-nyebut namanya. Bergetar hatinya bila disebut nama yang dicintai itu. Rindu bila sehari saja tidak bertemu, semenit bagaikan sejam, sejam bagaikan seminggu, dan seterusnya.



Sedikit cerita, mungkin saking kebanyakan rasa rindu kali ya, saya sempat memergoki teman yang ditelpon pacarnya dari jam 12 malem sampai jam 1 dini hari. Belum puas juga, pagi-pagi habis subuh udah telpon lagi sampai temanku berangkat kuliah. Habis itu di kampus ketemu n ngobrol lagi. Iya kalau cuma sehari mungkin bisa dimaklumi, lha itu tiap hari je.. Heran aku, topik apa sih yang diomongkan, apa ga bosen ya...?hehe..
Ya itulah cinta, tidak setiap orang bisa mengerti keanehannya. Katanya, seolah menghinaku.. :-P
Dari pada memikirkan cinta yang nggak jelas, kita akan mencoba mencari tahu bagaimana cara menemukan cinta yang sejati. Cinta yang hakiki yang tidak mungkin akan bertepuk sebelah tangan. Yakni cinta kepada Allah Yang Maha Rahman dan Rahim. Setidaknya bekal ilmu dari orang-orang yang punya cinta semu tadi bisa kita amalkan untuk meraih cinta yang nyata dari Allah Ta’ala.
Oke point yang paling penting dan mendasar adalah melakukan PDKT alias pendekatan terlebih dahulu. J
Sama seperti saat kita ingin dicintai seseorang, saat kita menghendaki untuk dicintai Allah, kita harus gencar melakukan PDKT kepadaNya. Bukan dengan hal-hal duniawi seperti yang dilakukan saat PDKT pada umumnya. Tetapi PDKT dengan Allah adalah dengan menjalankan kewajiban.
Tidak berhenti sampai di situ saja, kewajiban yang dijalankan harus selalu diupayakan agar terus dijaga dan ditingkatkan kualitasnya. Kemudian menambahi dengan ibadah-ibadah sunnah dan semua hal yang kita tahu kalau kita melakukannya Allah akan semakin menyayangi kita. Seperti: menolong sesama muslim, infaq, shodaqoh, dsb.
Dan buah atau balasan dari itu semua adalah: ”Sampai Aku (Allah) mencintai dia’’. Keterangan lebih lengkap di hadits arba’in yang ke 38. Yang isinya: “...tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa-apa yang Aku wajibkan kepadanya, dan hambaKu itu tetap mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya... .”
Ini tidak mudah, kita harus menjalankan kewajiban dan amalan sunnah sampai Allah mencintai kita. Dan kita tidak pernah tau pasti apakah Allah sudah mencintai kita apa belum. So, jangan berhenti dalam berupaya mendekatkan diri/ PDKT kepada Allah.
Lalu apa keuntungan kita jika Allah sudah mencintai kita? Keuntunganya tidak akan pernah bisa dibayangkan oleh akal sehat manusia. Bisa dianalogikan, misalnya ada anak konglomerat yang sudah jatuh cinta pada gadis pujaannya, maka jika gadis itu meminta rumahnya yang seperti istana pun akan ia berikan, sahamnya di berbagai perusahaan akan ia pindah tangankan, bahkan sertifikat tanah pulau pribadinya mungkin juga akan ia korbankan..(lebay ga sih??hehe). Lha ini yang mencintai kita itu Allah, Pemilik langit dan bumi dan seluruh isinya, mau minta apa juga pasti dikasih. Dan keuntungan ini ga main-main, diantaranya:
· Masih dilanjutan hadits ‘arbain tadi: “...Bila Aku mencintainya, Aku akan menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk menggenggam dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta pasti Aku beri, dan jika ia meminta perlindungan niscaya Aku lindungi.”(HR.Bukhori).
Masih kurang? Untuk ukuran hidup di dunia ini, perhatian Allah yang seperti itu tentunya jauh lebih berharga dari harta dunia dan seisinya.
· Orang yang bersungguh menaati Kami pasti akan Kami berikan petunjuk kepadanya atas jalan-jalan Kami. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, tentu saja ia tidak akan tersesat selama-lamanya.
· Kalau kita berhasil PDKT yakni dengan jalan bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan memberikan ‘furqon’ kepada kita, yaitu kompetensi untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Dan masih banyak lagi keuntungan-keuntungan yang lain, seperti sebuah hadits, Dari Abu Hurairah Radhiyallahu' anh, dia berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, 'Sesungguhnya apabila Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai seseorang, maka Dia akan memanggil malaikat Jibril alaihi salam seraya berseru, 'Hai Jibril, sesungguhnya Aku mencintai si fulan. Oleh karena itu, cintailah ia!' Rasulullah bersabda, "Akhirnya orang tersebut pun dicintai Jibril. Setelah itu, Jibril berseru di atas langit, 'Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai si fulan. Oleh karena itu, cintailah ia!' Kemudian para penghuni langit pun mulai mencintainya pula. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Setelah itu para penghuni bumi juga mencintainya."
Hm.. dicintai penduduk langit dan bumi, siapa yang tidak mau? Di doakan oleh malaikat yang suci, yang doanya pasti dikabulkan oleh Allah, siapa pula yang tidak mau??
***
Cinta memang harus dipupuk, ketika proses PDKT terus gencar dilakukan, kata mereka tahap selanjutnya adalah menyemaikan bibit cinta yang mulai bertumbuh di hati masing-masing. “Dan cinta itu”, kata mereka lagi, tumbuh karena beberapa faktor, antara lain:
· Intensitas ketemu yang sering.
Tentunya Anda pernah mendengar pepatah dalam bahasa Inggris: witing tresno jalaran soko kulino, hehehe.. . Cinta itu datangnya karena kebiasaan. Kurang lebih artinya seperti itu. Dan kebiasaan bertemu menjadi salah satu cara dalam menumbuhkan bibit-bibit cinta itu. Kalau sudah begini, bila sebentar saja tidak bertemu, akan merasakan kerinduan yang luar biasa. Sama seperti kasus teman saya di atas.
Jika seseorang sudah merasa rindu dengan Allah, ia selalu menanti-nanti kesempatan bertemu dengan Allah. Misalnya, ketika masih di waktu subuh ia sudah menanti adzan dzuhur, ketika masih di waktu dzuhur ia menanti adzan asar, dan seterusnya. Di waktu malam pun, ia merelakan waktu malamnya untuk bertemu dan berbicara dengan kekasihnya ketimbang ia habiskan untuk tidur.
· Melancarkan komunikasi.
Hampir sama dengan hubungan antara sesama manusia, kalau komunikasi tidak lancar, pasti hubungan itu tidak akan bertahan lama. Kita tengok artis-artis yang baru 3 bulan menikah sudah cerai. Rata2 mengaku bahwa komunikasi mereka buruk. Bagaimana tidak, suami istri artis semua. Yang suami pulang magrib, istri masih syuting. Giliran dini hari istrinya pulang, si suami sudah berangkat syuting. Yo ngga ketemu-ketemu.. (hehhe..sok tau..).
Cara berkomunikasi dengan Allah, sebagaimana yang telah kita ketahui bersama adalah melalui sholat. Dalam sehari minimal 5 kali kita berbicara dengan Allah lewat sholat kita. Dan bila ke 5 nya itu ‘baik’, maka karunia dihindarkan dari perbuatan keji dan mungkar akan kita dapatkan.
Selain sholat, kita juga bisa berkomunikasi kepada Allah dengan membaca Al-Quran. Seperti sebuah hadits yang saya tidak mencatat siapa rowinya, ‘’Siapa yang ingin bercakap-cakap dengan Allah maka bacalah Qur’an.” Keuntungannya, selain bisa bercakap-cakap juga mendapatkan pahala. Lihatlah betapa Pemurahnya Allah. Kita yang butuh, tapi kita malah diberi pahala yang melimpah. Dalam membaca Al quran, satu huruf yang dibaca bernilai 1 kebaikan. Dan bahkan bisa dilipat gandakan sampai 10 kebaikan.
· Membersamai orang-orang yang mencintai Allah.
Seperti penjual minyak wangi, kalau kita dekat-dekat dengan mereka, paling tidak masih ketularan wangi. Dengan membersamai mereka, akan mencul semangat untuk berlomba-lomba mendapatkan cinta dari Allah Ta’ala. Merasa cemburu jika ibadah saudara lebih tekun dari kita. Dan tidak rela kalau posisi sebagai hamba yang dicintai Allah dan dicintai seluruh makhluk, tidak bisa didapatkan.
Cinta adalah urusan hati, dan tidak ada yang menguasai hati kecuali hanya Allah.Mohonlah kepada Allah untuk menjaga hati, semoga kita bisa menanamkan cinta di dalam hati kita sehingga manis buahnya dapat kita rasakan bersama. Aamiin.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. QS Al Anfal:2.
17 Juni 2011


5 komentar:

  1. ini yang membedakan ahli ilmu ma hamba yang lain.

    :-D

    seneng baca tulisan ini.

    jaga diri, jaga hati... semoga Allah Mencintai tyaz

    BalasHapus
  2. amin, amin, amin, semoga begitu pula untuk yang mendoakan.

    BalasHapus
  3. teman yg berteleponan itu udah gak ada lagi kan mbak yaz,,,,hahaha
    wes mencari jati diri yang sesungguhnya, smg dia, kita sll dlm petunjuk-Nya serta jauh dari kesia-siaan,,,,
    aamin

    BalasHapus
  4. Aamiin.. Stauq masih.. Bnar2 hdyah itu kuasa Allah.. Doakan selalu smg d segerakan n d bri kmdhan...

    BalasHapus