
Cinta,  cinta dan cinta. Topik yang satu ini memang selalu hangat untuk  dibicarakan. Dari anak SD sampai kakek-nenek yang giginya tinggal dua.  Meskipun sama temanya, belum tentu akan sama kisahnya. Ada bahagia,  manis, lucu, seru, bahkan mungkin duka. Kata Tie Pat Kay, ‘’Cinta itu,  penderitaannya tiada akhir’’. Wew.. mungkin ada yang menjawab benar  dalam hati. J
Bagi yang pernah  merasakan cinta, dia akan mempunyai tanda-tanda dan cerita khusus  perihal cintanya. Banyak orang beranggapan ketika cinta sedang mekar di  kalbunya maka tahi ayam serasa coklat. Katanya lho.., faktanya siapa sih  yang mau nyicipi cokelat merk tahi ayam?hyekzzz... 
Ada juga ungkapan yang  agak berlebihan. Kata mereka lagi, ‘’demi cinta, lautan api akan  diseberangi, gunung-gunung akan didaki, sawah-sawah dipaculi, bahkan  alun-alun disaponi’’. Hehehe..ada-ada saja. 
Lagi-lagi ini kata mereka yang sudah  dilanda cinta. Ada beberapa tanda pada seseorang yang sedang dilanda  cinta atau mungkin masih sekedar jatuh cinta.,hehehe... Diantaranya:  Gencar melakukan PDKT alias pendekatan. Mengambil hati orang yang  dicintai dengan memberi perhatian berlebih. Melaksanakan apapun yang  diminta oleh sang pujaan. Sering menyebut-nyebut namanya. Bergetar  hatinya bila disebut nama yang dicintai itu. Rindu bila sehari saja  tidak bertemu, semenit bagaikan sejam, sejam bagaikan seminggu, dan  seterusnya. 
Sedikit  cerita, mungkin saking kebanyakan rasa rindu kali ya, saya sempat  memergoki teman yang ditelpon pacarnya dari jam 12 malem sampai jam 1  dini hari. Belum puas juga, pagi-pagi habis subuh udah telpon lagi  sampai temanku berangkat kuliah. Habis itu di kampus ketemu n ngobrol  lagi. Iya kalau cuma sehari mungkin bisa dimaklumi, lha itu tiap hari  je.. Heran aku, topik apa sih yang diomongkan, apa ga bosen ya...?hehe..  
Ya itulah  cinta, tidak setiap orang bisa mengerti keanehannya. Katanya, seolah  menghinaku.. :-P
Dari pada memikirkan cinta yang nggak jelas, kita akan  mencoba mencari tahu bagaimana cara menemukan cinta yang sejati. Cinta  yang hakiki yang tidak mungkin akan bertepuk sebelah tangan. Yakni cinta  kepada Allah Yang Maha Rahman dan Rahim. Setidaknya bekal ilmu dari  orang-orang yang punya cinta semu tadi bisa kita amalkan untuk meraih  cinta yang nyata dari Allah Ta’ala. 
Oke  point yang paling penting dan mendasar adalah melakukan PDKT alias  pendekatan terlebih dahulu. J 
Sama  seperti saat kita ingin dicintai seseorang, saat kita menghendaki untuk  dicintai Allah, kita harus gencar melakukan PDKT kepadaNya. Bukan  dengan hal-hal duniawi seperti yang dilakukan saat PDKT pada umumnya.  Tetapi PDKT dengan Allah adalah dengan menjalankan kewajiban. 
Tidak  berhenti sampai di situ saja, kewajiban yang dijalankan harus selalu  diupayakan agar terus dijaga dan ditingkatkan kualitasnya. Kemudian  menambahi dengan ibadah-ibadah sunnah dan semua hal yang kita tahu kalau  kita melakukannya Allah akan semakin menyayangi kita. Seperti: menolong  sesama muslim, infaq, shodaqoh, dsb.
Dan  buah atau balasan dari itu semua adalah: ”Sampai Aku (Allah) mencintai  dia’’. Keterangan lebih lengkap di hadits arba’in yang ke 38. Yang  isinya: “...tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu  dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa-apa yang Aku wajibkan  kepadanya, dan hambaKu itu tetap mendekatkan diri kepadaKu dengan  amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya... .”
Ini  tidak mudah, kita harus menjalankan kewajiban dan amalan sunnah sampai  Allah mencintai kita. Dan kita tidak pernah tau pasti apakah Allah sudah  mencintai kita apa belum. So, jangan berhenti dalam berupaya  mendekatkan diri/ PDKT kepada Allah.
Lalu  apa keuntungan kita jika Allah sudah mencintai kita? Keuntunganya tidak  akan pernah bisa dibayangkan oleh akal sehat manusia. Bisa dianalogikan,  misalnya ada anak konglomerat yang sudah jatuh cinta pada gadis  pujaannya, maka jika gadis itu meminta rumahnya yang seperti istana pun  akan ia berikan, sahamnya di berbagai perusahaan akan ia pindah  tangankan, bahkan sertifikat tanah pulau pribadinya mungkin juga akan ia  korbankan..(lebay ga sih??hehe). Lha ini yang mencintai kita itu Allah,  Pemilik langit dan bumi dan seluruh isinya, mau minta apa juga pasti  dikasih. Dan keuntungan ini ga main-main, diantaranya:
·         Masih dilanjutan hadits ‘arbain tadi: “...Bila Aku  mencintainya, Aku akan menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk  mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi  tangannya yang ia gunakan untuk menggenggam dan menjadi kakinya yang ia  gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta pasti Aku beri, dan jika ia  meminta perlindungan niscaya Aku lindungi.”(HR.Bukhori). 
Masih kurang? Untuk ukuran hidup di dunia ini, perhatian  Allah yang seperti itu tentunya jauh lebih berharga dari harta dunia dan  seisinya.
·         Orang yang bersungguh menaati Kami pasti akan Kami berikan  petunjuk kepadanya atas jalan-jalan Kami. Siapa yang diberi petunjuk  oleh Allah, tentu saja ia tidak akan tersesat selama-lamanya.
·         Kalau kita  berhasil PDKT yakni  dengan jalan bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan memberikan ‘furqon’  kepada kita, yaitu kompetensi untuk membedakan mana yang baik dan mana  yang buruk.
Dan masih banyak lagi  keuntungan-keuntungan yang lain, seperti sebuah hadits, Dari Abu  Hurairah Radhiyallahu' anh, dia berkata:  "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam  telah bersabda, 'Sesungguhnya  apabila Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai seseorang, maka Dia akan  memanggil malaikat Jibril alaihi salam seraya berseru, 'Hai Jibril,  sesungguhnya Aku mencintai si fulan. Oleh karena itu, cintailah ia!'  Rasulullah bersabda, "Akhirnya orang tersebut pun dicintai Jibril.  Setelah itu, Jibril berseru di atas langit, 'Sesungguhnya Allah  Subhanahu wa Ta'ala mencintai si fulan. Oleh karena itu, cintailah ia!'  Kemudian para penghuni langit pun mulai mencintainya pula. Rasulullah  Shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda, "Setelah itu para penghuni bumi  juga mencintainya."
Hm.. dicintai penduduk langit dan bumi, siapa yang tidak  mau? Di doakan oleh malaikat yang suci, yang doanya pasti dikabulkan  oleh Allah, siapa pula yang tidak mau?? 
***
Cinta  memang harus dipupuk, ketika proses PDKT terus gencar dilakukan, kata  mereka tahap selanjutnya adalah menyemaikan bibit cinta yang mulai  bertumbuh di hati masing-masing. “Dan cinta itu”, kata mereka lagi,  tumbuh karena beberapa faktor, antara lain:
·         Intensitas ketemu yang sering.
Tentunya Anda pernah mendengar pepatah dalam bahasa  Inggris: witing tresno jalaran soko kulino, hehehe.. .  Cinta itu datangnya karena kebiasaan. Kurang lebih artinya seperti itu.  Dan kebiasaan bertemu menjadi salah satu cara dalam menumbuhkan  bibit-bibit cinta itu. Kalau sudah begini, bila sebentar saja tidak  bertemu, akan merasakan kerinduan yang luar biasa. Sama seperti kasus  teman saya di atas. 
Jika seseorang sudah merasa rindu dengan Allah, ia selalu  menanti-nanti kesempatan bertemu dengan Allah. Misalnya, ketika masih di  waktu subuh ia sudah menanti adzan dzuhur, ketika masih di waktu dzuhur  ia menanti adzan asar, dan seterusnya. Di waktu malam pun, ia merelakan  waktu malamnya untuk bertemu dan berbicara dengan kekasihnya ketimbang  ia habiskan untuk tidur. 
·         Melancarkan komunikasi.
Hampir sama dengan hubungan antara sesama manusia, kalau  komunikasi tidak lancar, pasti hubungan itu tidak akan bertahan lama.  Kita tengok artis-artis yang baru 3 bulan menikah sudah cerai. Rata2  mengaku bahwa komunikasi mereka buruk. Bagaimana tidak, suami istri  artis semua. Yang suami pulang magrib, istri masih syuting. Giliran dini  hari istrinya pulang, si suami sudah berangkat syuting. Yo ngga  ketemu-ketemu.. (hehhe..sok tau..).
Cara berkomunikasi dengan Allah, sebagaimana yang telah  kita ketahui bersama adalah melalui sholat. Dalam sehari minimal 5 kali  kita berbicara dengan Allah lewat sholat kita. Dan bila ke 5 nya itu  ‘baik’, maka karunia dihindarkan dari perbuatan keji dan mungkar akan  kita dapatkan. 
Selain sholat, kita juga bisa berkomunikasi kepada Allah  dengan membaca Al-Quran. Seperti sebuah hadits yang saya tidak mencatat  siapa rowinya, ‘’Siapa yang ingin bercakap-cakap dengan Allah maka  bacalah Qur’an.” Keuntungannya, selain bisa bercakap-cakap juga  mendapatkan pahala. Lihatlah betapa Pemurahnya Allah. Kita yang butuh,  tapi kita malah diberi pahala yang melimpah. Dalam membaca Al quran,  satu huruf yang dibaca bernilai 1 kebaikan. Dan bahkan bisa dilipat  gandakan sampai 10 kebaikan. 
·         Membersamai orang-orang yang mencintai Allah. 
Seperti penjual minyak wangi, kalau kita dekat-dekat dengan  mereka, paling tidak masih ketularan wangi. Dengan membersamai mereka,  akan mencul semangat untuk berlomba-lomba mendapatkan cinta dari Allah  Ta’ala. Merasa cemburu jika ibadah saudara lebih tekun dari kita. Dan  tidak rela kalau posisi sebagai hamba yang dicintai Allah dan dicintai  seluruh makhluk, tidak bisa didapatkan.
Cinta  adalah urusan hati, dan tidak ada yang menguasai hati kecuali hanya  Allah.Mohonlah kepada Allah untuk menjaga hati, semoga kita bisa  menanamkan cinta di dalam hati kita sehingga manis buahnya dapat kita  rasakan bersama. Aamiin.
Sesungguhnya  orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah  gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan  ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada  Tuhanlah mereka bertawakkal. QS Al Anfal:2.
17 Juni 2011
 
ini yang membedakan ahli ilmu ma hamba yang lain.
BalasHapus:-D
seneng baca tulisan ini.
jaga diri, jaga hati... semoga Allah Mencintai tyaz
amin, amin, amin, semoga begitu pula untuk yang mendoakan.
BalasHapusehem....aamin..:)
BalasHapusteman yg berteleponan itu udah gak ada lagi kan mbak yaz,,,,hahaha
BalasHapuswes mencari jati diri yang sesungguhnya, smg dia, kita sll dlm petunjuk-Nya serta jauh dari kesia-siaan,,,,
aamin
Aamiin.. Stauq masih.. Bnar2 hdyah itu kuasa Allah.. Doakan selalu smg d segerakan n d bri kmdhan...
BalasHapus